Sabtu, 09 November 2013

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KRANJI-PACIRAN-LAMONGAN (100% WONG KRANJI)


LAPORAN
HASIL PENGAMATAN PERUBAHAN MASYARAKAT PEDESAAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
SOSIOLOGI PEDESAAN


Oleh : Khoirotun Nikmah
Nim : 120521100018


PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2013-2014
PENDAHULUAN
William F. Ogburn dalam Moore (2002), berusaha memberikan suatu pengertian tentang perubahan sosial. Ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang material (benda, teknologi) maupun immaterial (gaya hidup, tingkah laku). Penekannya adalah pada pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
Definisi lain dari perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan mempengaruhi struktur masyarakat lainnya (Soekanto, 1990).
Jadi, perubahan merupakan akibat dari interaksi antar individu maupun antar kelompok yang saling mempengaruhi dan tidak bisa dihindari. Perubahan sosial dapat diartikan sebagai segala perubahan pada lembaga-lembaga sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial itu selanjutnya mempunyai pengaruh terhadap sistem-sistem sosial, termasuk di dalamnya nilai-nilai, perilaku ataupun sikap dalam masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial.
Perubahan social yang terjadi ini, dapat diamati di salah satu desa di kabupaten Lamongan yaitu desa Kranji. Desa ini masih termasuk daerah pedesaan dan sebagian mengalami transisi. Adanya perubahan social di desa Kranji dapat dilihat dari perubahan mata pencaharian, institusi atau organisasi masyarakat, dan gaya hidup. Serta penulis akan mencoba mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosil di desa Kranji dan apakah perubahan tersebut direncanakan atau tidak.

• Perubahan Pada Mata Pencaharian
Desa Kranji merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Paciran di Kabupaten Lamongan, terletak di bagian Pantai Utara (Pantura) letaknya yang berhadapan dengan luasnya lautan sehingga mendominasi mata pencaharian masyarakatnya adalah sebagai penangkap ikan atau nelayan. Selain itu letak desa ini sangat strategis untuk berbagai macam mata pencaharian penduduknya.

Adapun batasan-batasan desa Kranji sebagai berikut:
Tabel 1
Batas-Batas Desa Kranji
Letak Batasan Desa
Sebelah Utara Laut Jawa Kranji
Sebelah Timur Sungai Dan Sawah Kranji
Sebelah Barat Tambak Kranji
Sebelah Selatan Perkebunan Kranji

Masyarakat desa Kranji memiliki banyak mata pencaharian karena memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah yang diimbangi dengan banyaknya angka Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memajukan perekonomian desa Kranji. Mata pencaharian terbesar masyarakat adalah sebagai nelayan sehingga muncul Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebagai tempat jual-beli ikan yang menjadi pusat penyetoran ikan hasil tangkapan nelayan masyarakat desa Kranji maupun desa sekitar. Potensi laut ini menjadi salah satu sumber perekonomian di Kabupaten Lamongan. Selain itu, terdapat pusat pasar tradisional baru yang direnofasi sejak tahun 2006 lalu, biasanya pasar tradisional ini ramai menjadi tempat perilaku ekonomi. Banyak masyarakat kranji memanfaatkan pasar tradisionalnya dengan menjadi pedagang maupun pembeli, bahkan pelaku ekonomi datang dari berbagai desa. Keadaan topografi yang mayoritas daratan di sebelah selatan desa juga sangat cocok di jadikan lahan pertanian, sehingga dengan adanya perubahan social menghasilkan peningkatan d bidang teknologi dan menggerakkan sumber daya manusia untuk berinovasi memanfaatkan lahan perkebunan yang ditanami jagung, cabe, singkong dan tanaman pokok lainnya dengan menggunakan traktor mesin pembajak sawah padahal dulunya menggunakan karapan sapi. kemudian meningkatnya teknologi karena perubahan social ni juga mempengaruhi munculnya sektor usaha tambak di sebelah barat desa. Sector ini berjalan lancar karena dibantu dengan mesin udara bagi kehidupan ekosistem tambak dan penerangan lampu yang cukup.

Masyarakat sadar bahwa adanya perubahan social menjadikan heterogenitas mata pencaharian masyarakat di desa kranji dan sangat berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
• Perubahan organisasi masyarakat
Masyarakat desa kranji sejak lama telah mengenal suatu sistem organisasi, yaitu sejak zaman penjajahan di kawasan pesisir. Dan karena daerah pesisir pantai utara pulau jawa yang merupakan sejarah panjang dalam perkembangan agama islam di tanah jawa ini, dimana kawasan tersebut sebagai salah satu basis para walisongo dalam mensyiarkan agama islam pada waktu itu sehingga muncul organisasi agama yaitu Muhammadiyah dan Nahdhotul Ulama (NU). Kemudian seiring perubahan dan perkembangan intelektual Masyarakat, Organisasi Muhamamdiyah memiliki cabang ranting organisasi yang dikelompokkan sesuai usia anggotanya yaitu Ikatan Remaja Muhamadiah (IRM). Begitu juga Organisasi NU memiliki cabang ranting yang di kelompokkan sesuai usia dan jenis kelamin anggotanya, yaitu IPNU ( Ikatan Pemuda Nahdhotul Ulama ) yang anggotanya para pemuda dan IPPNU ( Ikatan pemuda pemudi Nahdlotul Ulama ) yang anggotanya para pemudi warga desa Kranji.
Selain Organisasi Agama juga terdapat Organisasi Sosial seperti Karang Taruna yang anggotanya para remaja warga desa baik laki-laki maupun perempuan, yang di fungsikan untuk mengatur dan mengontrol jalannya suatu kegiatan dan acara yang sering dilaksanakan di desa Kranji serta sebagai wadah bersosialisasi dan solidaritas remaja desa. Akan tetapi saat ini Karang Taruna hampir fakum karena para remaja banyak yang meninggalkan desa, untuk mengejar karir maupun meneruskan pendidikannya. Kemudian ada juga organisasi RN (Rukun Nelayan) yang digunakan untuk perkumpulan para nelayan dan tempat bersosialisasi para nelayan. Mengingat bahwa warga desa Kranji merupakan penghasil ikan terbanyak di kecamatan Paciran.
• Perubahan Gaya Hidup
Di wilayah pedesaan desa Kranji, tata kesopanan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Kaum remaja perempuan rata-rata masih sangat memegang teguh syariat islam, mereka memakai jilbab jika akan keluar rumah, meskipun ada yang kurang bisa menjaga aurat. Akan tetapi adanya Pergeseran nilai-nilai budaya dalam masyarakat terjadi seiring pengaruh dari globalisasi dan pengaruh budaya lain. Perkembangan ini sangat cepat terkesan oleh generasi muda yang cenderung cepat dipengaruhi oleh elemen-elemen baru. Pergeseran nilai budaya adalah perubahan nilai budaya dari nilai yang kurang baik menjadi baik ataupun sebaliknya. Banyak masyarakat mempunyai respon beda tentang pengaruh global. Biasanya Masyarakat tradisional cenderung sulit menerima budaya asing yang masuk ke lingkungannya, namun ada juga yang mudah menerima budaya asing dalam kehidupannya. Hal ini yang terjadi pada masyarakat Kranji.
Pada masyarakat desa Kranji, umumnya unsur budaya yang membawa perubahan sosial budaya dan mudah diterima masyarakat apabila unsur kebudayaan tersebut membawa manfaat yang besar bagi masyarakat. Adanya Pembangunan dan kemajuan teknologi, seperti mesin ketik menjadi komputer dan menjadi laptop, serta dulunya sepadah kayuh (ontel) menjadi sepeda motor, sebenarnya merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan dan dikehendaki. Di samping tujuan-tujuan yang direncakan dan dikehendaki, tidak mustahil pembangunan mengakibatkan terjadinya dampak pada subsistem kemasyarakatan, misalnya pada subsistem social budaya. Penyebab terjadinya perubahan masyarakat mungkin karena adanya sesuatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan.

• Faktor – Factor Penyebab Perubahan Social
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa sebab-sebab tersebut sumbernya mungkin ada yang terletak di dalam masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya di luar masyarakat itu yaitu datangnya sebagai pengaruh dari masyarakat lain atau dari alam sekitarnya. Faktor – factor penyebab perubahan sosial di desa Kranji adalah antar lain:
1. Bertambahnya penduduk
Bertambahnya penduduk yang sangat cepat di pulau jawa berpengaruh terhadap terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat di desa kranji, terutama yang menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan dan lapangan pekerjaan. Bertambahnya penduduk di desa Kranji ini dikarenakan factor urbansasi dari daerah lain yang mendatangi desa Kranji untuk melalukan ekspansi perekonomian dan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah. Adapun bertambahnya penduduk karena faktor kelahiran dapat diminimalisir dengan adanya program Keluarga Berencana (KB).
2. Penemuan-Penemuan Baru
Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar tetapi yang terjadi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama adalah inovasi. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur kebudayaan baru tersebar ke lain-lain bagian dari masyarakat dan cara-cara unsur kebudayaan baru diterima, dipelajari dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. Pada masyarakat Kranji banyak muncul inovasi teknologi seperti kemajuan alat tangkap ikat nelayan, alat pembajak sawah petani, komputer dan internet yang telah menjadi bagian hidup kalangan masyarakat desa kranji.
3. Sistem Pendidikan Formal Yang Maju
Pendidikan memberikan suatu nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka fikirannya serta menerima hal-hal yang baru dan juga bagaimana cara berfikir secara ilmiah.. pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berfikir secara objektif, sehingga dapat memberikan kemampuan baginya untuk menilai apakah kebudayaan dan struktur masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan zaman atau tidak. Di desa Kranji lembaga pendidikan formal dan nonformal telah banyak didirikan sehingga dari tahun ke tahun kualitas pendidikan masyarakat semakin meningkat dan berkualitas.
4. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang Dan Keinginan Untuk Maju
Apabila sikap tersebut melembaga dalam masyarakat, maka masyarakat akan memberikan pendorong bagi usaha-usaha untuk mengadakan penemuan-penemuan baru. Hadiah Nobel atau predikat desa terbaik dari sisi ekonomi atau budaya misalnya, merupakan pendorong untuk menciptakan hasil-hasil karya yang baru.
• Perubahan Yang Direncanakan
Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat kranji merupakan bagian dari suatu perubahan yang direncanakan. Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu perubahanyang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan agent of change.
Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki. Pada mayarakat Kranji untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk menerapkan program pemerintah yaitu program keluarga berencana (KB). Kemudian untuk meningkatkan kualitas pendidikan, intitusi desa mendirikan berbagai lembaga pendidikan formal maupun nonformal, dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai program Sarjana dan pondok pesantren serta tempat- tempat kursus atau privat akademik lainnya. Perencanaan perubahan ini mendukung slogan pemerintah yaitu wajib belajar 12 tahun untuk mendorong meningkatakan kualitas sumber daya manusia.
Selain itu untuk meningkatkan kesejahteraan lewat mata pencaharian penduduk, masyarakat berinovasi menciptakan teknologi yang mempermudah masyarakat petani dalam membajak sawah, masyarakat nelayan dalam menangkap ikan dan teknologi yang bermanfaat di sektor lainnya.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa dalam perkembangan masyarakat yang diikhtiarkan secara berencana itu tentu saja bukan hasilnya belaka yang diharapkan, akan tetapi justru karena direncanakan maka segala akibat dan dampak perubahan sosialnya juga diperhitungkan, termasuk perubahan social di masyarak desa Kranji Paciran lamonagn.