Sabtu, 28 Juni 2014

Strategi Blusukan Jokowi Bebas Hambatan

PAPER
STRATEGI BLUSUKAN JOKOWI BEBAS HAMBATAN
Disusun untuk memenuhi tugasUAS
SOSIOLOGI POLITIK

logo-unijoyo_oziq1455.jpg

oleh :

Nama   :           Khoirotun Nikmah
NIM      :           120521100018
Kelas   :           A



PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

a.      Latar Belakang
Joko Widodo atau Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni1961; umur 53 tahun) adalah politikus Indonesia dan Gubernur DKI Jakarta. Ia adalah mantan Wali Kota Surakarta (Solo) dari tahun 2005 sampai 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota. Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)[1].
Setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, popularitas Jokowi melejit berkat rekam jejaknya yang baik dan pendekatannya yang membumi dan pragmatis, seperti yang ditunjukkan melalui program "blusukan" untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung. Akibatnya, Jokowi merajai survei-survei calon presiden dan menyingkirkan kandidat lainnya, sehingga muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden. Namun, selama berbulan-bulan wacana tersebut menjadi tidak pasti karena pencalonan Jokowi di PDIP harus disetujui oleh Ketua Umum PDIPMegawati Soekarnoputri, dan beliau menegaskan baru akan menentukan calon setelah pemilihan umum legislatif pada bulan April.[2]
Lima hari setelah deklarasi Jokowi menjadi capres, pada tanggal 19 Maret2014 Joko Widodo digugat oleh Tim Advokasi Jakarta Baru di Pengadilan NegeriJakarta Pusat. Ia dinilai melanggar hukum perdata karena meninggalkan jabatannya sebagai gubernur sebelum merealisasikan janji-janjinya untuk melaksanakan program kerakyatan. Namun, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengkonfirmasi bahwa pencapresan Jokowi tidaklah melanggar hukum.Ia berhak maju dan akan dengan mudah mendapat izin dari Presiden tanpa harus mengundurkan diri karena sudah diatur dalam Undang Undang No 47 Tahun 2008 mengenai Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Seorang kepala daerah yang hendak maju dalam Pemilihan Presiden harus mengajukan surat permintaan izin kepada Presiden dan Gamawan Fauzi tidak merasa memiliki alasan untuk menghalanginya[3]. Hal ini menjadi peluang pertama Jokowi maju di kursi capres 2014.
Pada tanggal 19 Mei 2014, Jokowi mengumumkan bahwa Jusuf Kallaakan menjadi calon wakil presidennya. Pengumuman sekaligus deklarasi tersebut berlangsung di Gedung Joeang 45 di Menteng, Jakarta. Pencalonan tersebut didukung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura. Pada hari yang sama, Jokowi dan Jusuf Kalla secara resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum[4].
Popularitas Jokowi tidak lain dikarenakanoleh gaya kepemimpinan beliau pada saat menjabat sebagai gubernur Jakarta, Jokowi dikenal akan gaya kepemimpinannya yang pragmatis dan membumi. Ia seringkali melakukan "blusukan" atau turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat. "Blusukan" juga dilakukan untuk menemui langsung warga dan mendengar keluh kesah mereka.Gaya yang unik ini dijuluki The New York Times sebagai "demokrasi jalanan"[5]. Jokowi juga dianggap unik dari pemimpin lainnya karena tidak sungkan untuk bertanya langsung kepada warga dan mendekati mereka bila akan melancarkan suatu program.
Gaya kampanye yang beliau terapkan juga mampu menarik banyak minat warga, dengan menampilkan sosok yang sederhana dengan memakai baju kotak-kotak mencerminkan pribadi yang rendah diri dan sederhana. Adanya gaya kepemimpinan dan kampanye ini menjadi bentuk pencitraan yang dapat menjadi pembaharuan pada masyarakat Indonesia, sehingga dengan pencitraan tersebut jokowi memiliki banyak peluang untuk merebut kursi menjadi capres 20014 bergadengan dengan Jusuf kalla. Keteraturan dan kesempatan bebas hambatan inilah yang menjadi alasan penulisan paper oleh peneliti.

Rumusan maslah
Dari latar belakang di atas dapat ditemukan permasalah masalah yang diangkat dalam penulisan paper kali ini yaitu
bagaiaman manfaat  pencitraan yang dibangun Jokowi dengan gaya Blusukkannya menjadi peluang untuk melangkah ke kursi presiden 2014?

b.      Permasalahan yang Diangkat
Agar memudahkan penulis dalam menganalisis, maka perlu disertakan permaslahan yang baru – baru ini terjadi seputar strategi kampanye Jokowi-JK.Hal ini seperti yang dikupas pada berita Kompas.com, minggu 15 Juni 2014[6].
JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bakal mengusung strategi kampanye yang langsung turun ke lapangan untuk berinteraksi dengan rakyat, yang banyak diistilahkan dengan ”blusukan”. Cara ini dipandang efektif untuk menghadirkan ikatan emosional dengan rakyat.Dengan blusukan, diharapkan rakyat akan memberikan dukungan untuk memenangi Pemilihan Umum 2014.

”Cara blusukan ini lebih efektif ketimbang pawai hura-hura atau rapat akbar yang, selain biayanya terlalu besar, belum tentu juga tepat sasaran,” kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P TB Hasanuddin di Jakarta, Kamis (5/9).
Model kampanye yang langsung terjun ke masyarakat ini, menurut dia, memiliki nilai lebih dalam menyentuh hati rakyat.Ia mengatakan, solusi dan konsep yang ditawarkan PDI-P dalam menjawab persoalan bangsa, seperti konsep ekonomi kerakyatan serta bagaimana mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara, diharapkan juga lebih dipahami rakyat dengan cara itu.
http://assets.kompas.com/data/photo/2013/08/29/1549046Jokowi-di-Rusun-Pinus1780x390.JPGModel blusukan ini sejatinya lazim dilakukan anggota legislatif yang mendatangi konstituennya pada masa reses.Namun, istilah ”blusukan” mulai dikenal mengemuka di publik saat kader PDI-P, Joko Widodo, berkampanye ketika maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Istilah ini makin menjadi lekat dalam citra Jokowi karena setelah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia justru lebih sering blusukan. Ritme seperti ini sudah dilakukannya sejak menjadi Wali Kota Solo.
”Strategi pemenangan akan berbasis TPS (tempat pemungutan suara) dan akan dikelola PAC (pengurus anak cabang) dan DPC (dewan pimpinan cabang). Jadi, persiapan terpenting adalah bagaimana struktur partai, caleg, tokoh, dan kader panutan partai dapat menyampaikan program PDI-P mendatang,” katanya.
Di luar strategi itu, kader PDI-P yang berkiprah di eksekutif ataupun legislatif juga diwajibkan untuk menunjukkan kinerja yang baik dan keberpihakan kepada rakyat.Mereka juga harus bersih dari kasus korupsi, narkoba, dan tindakan maksiat.Dengan langkah nyata itu, diharapkan rakyat makin bersimpati kepada PDI-P.Pemetaan wilayah.Penyusunan strategi pemenangan pemilu kali ini juga mengadopsi metodologi ilmiah dalam memetakan basis suara dan kelemahan partai di setiap wilayah. Menurut Hasanuddin, pemetaan didasarkan pada hasil pemilu, pilkada, serta survey. ”Dari situ juga dicari tahu mengapa di suatu wilayah itu kami lemah hingga akhirnya diperoleh solusi mengenai apayang harus dilakukan untuk meraih simpati rakyat di sana,” kata Hasanuddin.































BAB II
TEORI SOSIOLOGI POLITIK YANG DIPAKAI MEMBAHAS

Teori Struktur Fungsional AGIL-  Talcott Parsons
Fungsionalisme Strutural adalah salah satu paham atau prespektif di dalam sosiologiii yang memandang masyarakat sebagai satu sisitem yang terdiri dari bagian - bagian yang saling berhungungan satu sama lain dan bagian yang satu yidak dapat berfungsi tanpa ada hungungan dengan bagian yang lain. Kemudian perubahan yang terjadi pada salah satu bagian akan menyebabkan ketidak-seimbangan dan pada gilirannya akan menciptakan perubahan pada bagian yang lain.(Bernard Raho,2007;47)
Secara sederhana, fungsionalisme struktural adalah sebuah teori yang pemahamannya tentang masyarakat didasarkan pada model sistem organik dalam ilmu biologi.Artinya, fungsionalisme melihat masyarakat sebagai sebuah sistem dari beberapa bagian yang saling berhubungan satu dengan lainnya.Satu bagian tidak bisa dipahami terpisah dari keseluruhan.Dengan demikian, dalam perspektif fungsionalisme ada beberapa persyaratan atau kebutuhan fungsional yang harus dipenuhi agar sebuah sistem sosial bisa bertahan. Parsons kemudian mengembangkan apa yang dikenal sebagai imperatif-imperatif fungsional agar sebuah sistem bisa bertahan. Imperatif-imperatif tersebut adalah Adaptasi, Pencapaian Tujuan, Integrasi, dan Latensi atau yang biasa disingkat AGIL (Adaptation, Goal attainment, Integration, Latency)[7].
1.    Adaptation : fungsi yang dimiliki oleh sebuah sistem untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dari sistem tersebut.
2.    Goal Attainment : fungsi yang dimiliki sebuah sistem untuk dapat mendefinisikan dan mencapai tujuannya.
3.    Integration : fungsi yang dimiliki oleh sistem dalam rangka mengatur hubungan bagian-bagian dalam komponen sistem tersebut dan aktor-aktor didalamnya. Fungsi ini juga berperan dalam mengelola hubungan ketiga fungsi lainnya dalam skema AGIL.
4.    Latency : fungsi yang dimiliki suatu sistem untuk memperlengkapi, memelihara dan memperbaiki, pada tingkat individu maupun pola-pola kultural.



BAB III
PEMBAHASAN

Subsistem ini mengambil bentuk lembaga institusi partai politik yaitu Partai Demokrat Indonesia Perjuangan atau PDI-P yang menanungi Jokowi sebagai calon presiden yang diresmikan oleh Megawati Soekarno Putri, memiliki gandengan cawapres Jusuf Kalla yang dinaungi oleh partai Golongan karya (Golkar). Persons mengklaim bahwa keempat unsur AGIL harus ada di dalam masyarakat atau subsistem jika masyarakat itu mau bertahan dalam waktu yang cukup panjang.  Keempat unsur itu ialah :
Ø    Adaptation
Fungsi yang dimiliki oleh sebuah sistem yaitu PDI-P untuk penyesuaian diri dengan lingkungan dan untuk memenuhi kebutuhan dari sistem tersebut. Dalam hal ini yaitu penyesuaian yang dilakukan jokowi berupa Blusukkan sebagai strategi dan gaya kepemimpinan maupun gaya kampanye. Penyesuaian yang dilakukan ini sebagai bentuk pemahaman terhadap karakter bangsa Indonesia yang ingin memiliki pemimpin yang merakyat dan memahamami hati rakyat. Dengan terjun langsung ke pasar, lokasi bencana dan tempat-tempat lain, memberikan efek terhadap tingginya simpati masyarakat karena Jokowi mencerminkan sosok yang sederhana dan bertanggung jawab serta mau berbaur dengan siapapun tanpa memandang kaya atau miskin.  sehingga hal ini menjadi strategi andalan Jokowi untuk merebut hati rakyat, bahkan untuk menyambut bulan Ramadhan beliau berancana mengadakan buka puasa bersama dan bagi-bagi takji. Bentuk adaptasi yang dilakukan Jokowi ini dapat memenuhi kebutuhan baik sisitem maupun lingkungan. Strategi ini dinilai efektif sebagai peluang meraih kursi kekuasaan menjadi presiden 2014.
Ø    Goal Attainment
Fungsi yang dimiliki sebuah sistem untuk dapat mendefinisikan dan mencapai tujuannya. Misalnya pada hal ini, secara universal, Partai Demokrat Indonesia-Perjuangan tentunya dibentuk karena ada tujuan yang ingin diraih, salah satunya menduduki kursi presiden tahun mendatang, dengan adanya tujuan tersebut terpilihlah Jokowi secara resmi sebagai calon Presiden dari PDI-P bergabdebgab dengan JK. Dilihat secara personal, Jokowi pun pasti memiliki kepentingan pribadi yang ingin beliau capai, dengan pencitraan yang menjadi trend itu dapat dijadikan peluang menyingkirkan lawan dari kursi presiden.Goal Attainment merupakan hal pentik untuk menentukan arah jalannya PDI-P. Bila dalam kelompok tersebut tidak dapat menentukan tujuannya maka kelompok tersebut tidak akan dapat menjalankan fungsinya, tujuan yang ingin dicapai dalam hal ini sangat jelas yaitu merebut kursi kekuasaan presiden tahun mendatang.
Ø    Integration
Fungsi yang dimiliki oleh sistem dalam rangka mengatur hubungan bagian-bagian dalam komponen sistem tersebut dan aktor-aktor didalamnya. Fungsi ini juga berperan dalam mengelola hubungan ketiga fungsi lainnya dalam skema AGIL. Misalnya saja pada partai politik PDIP, partai ini mempunyai integrasi yang cukup kuat yang tertuang pada visi dan misi antara  partai PDIP dan Golkar. maka terjadilah solidaritas dan persamamaan ideologi yang membuat komponen-komponen dalam sistem partai tersebut menjadi lebih menyatu dan terintegritas tinggi. Merekan tetap dapat menjalankan sistemnya dan mencapai suatu keseimbangan, sebagai bukti terjadi integritas dari koalisi partai dalam memperebutkan kekuasaan yang sah dalam pencalonan capres dan cawapres. Dengan adanya integritas maka akan mengfungsikan ketiga unsur lainnya, baik adaptasi, pencapaian tujuan maupun latensi.
Ø    Latency
Fungsi yang dimiliki suatu sistem untuk memperlengkapi, memelihara dan memperbaiki, pada tingkat individu maupun pola-pola kultural. Hal ini sebagaiama yang dicerminkan pada penampilan jokowi yang memiliki pakaian khas kotak-kotak. Memilih baju kotak – kotak sebagai cirri khas Jokowi member makna bahwa beliau adalah sosok yang sederhana, dinamis dan memahami hati rakyat.Selain itu symbol bendera partai PDIP juga merupakan bagaian dari pelengkap  sisitem untuk menunjukkan identitas. Pemeliharaan dapat dilakukan dengan memeberikan pola – pola budaya baru dan symbol yang akan menjadi daya tarik dan peluang untuk mendapatkan banayak suara pada pilpres 9 juli 2014 mendatang, dengan adanya strategi blusukkan akan memiliki citra sebagai perbaikan pola individu dalam memimpin yang gerak secara langsung dan tidak hanya diuduk manis di kursi istana negara.
Bila dalam PDIP dan Golkar tidak memiliki budaya organisasi untuk memelihara kinerja yang baik, maka kinerja pada partai politik tersebut akan tidak stabil dan akan menghasilkan hasil yang tidak stabil pula bagi kedua koalisi partai tersebut.
Berdasarkan skema AGIL di atas, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi fungsi sistem adalah sebagai Pemeliharaan Pola (sebagai alat  internal), integrasi (sebagai hasil internal), Pencapaian Tujuan (sebagai hasil eksternal), Adaptasi (alat eksternal).Adapun komponen dari sistem secara general (umum) dari suatu aksi adalah: Keturunan & Lingkungan yang merupakan kondisi akhir dari suatu aksi, Maksud & Tujuan,  Nilai Akhir,  dan hubungan antara elemen dengan faktor normatif.




























BAB IV
KESIMPULAN


Kesimpulan
            Strategi blusukan Jokowi merupakan strategi kepemimpinan dan kampanye yang dianggap efektif untuk merebut hari rakyat. Popularitas yang dibangun saat menjabat menjadi gubernur Jakarta memberikan daya tarik bagi ketua umum Partai Dimokrat Indonesia – Perjuangan. Strategi Blusukan dan baju kotak – kotak ini menjadi pencitraan yang bagus di mata masyarakat karena menggambarkan sosok yang bertanggung jawab, sederhana dan memahami hati rakyat.
Banyak warga yang mendorong agar terwujudnya Jokowi-JK menjadi capres dan cawapres periode selanjutnya. Koalisi PDIP dengan Golkar merupakan pilihan yang tepat untuk berkompetisi memenangkan kursi presiden, kedua sosok yang sangat berkompeten, berpengalaman dan sederhana berasal dari rakyat dan lebih mengerti hati rakyat, tentunya didorong oleh  pencitraan Blusukkan yang menjadikan Jokowi-JK bersaing dengan bebas hambatan.

SARAN
pemilihan presiden 2014 tinggal menghitung hari, jadilah pemilih yang cerdas untuk menentukan pemimpin yang sesuai harapan rakyat, gunakan rasional atas integritas dan kualitas. semoga 9 juli mendatang mengantarkan kita menuju Indonesia emas. 5 menit utnuk 5 tahun.
selamat menjalankan pesta demokrasi !!!





















DAFTAR PUSTAKA


Gamawan Fauzi Dipastikan Dapat Izin dari Presiden, Jokowi Tidak Perlu Mengundurkan Diri. Diakses dari situs berita Bengkulu Today pada 9 April 2014

Harahap, Riza (10 Januari 2014)."PDIP umumkan capres setelah Pemilu Legislatif".Antara.Diakses 15 Maret   2014.

http://nasional.kompas.com/read/2013/09/06/1017351/Strategi.Blusukan.Jadi.Andalan.PDI-P

Jokowi dan JK daftar ke KPU, diakses di situs BBC Indonesia pada tanggal 25 Mei 2014.

Naik Kopaja, Jokowi - Ahok Daftar Jadi Cagub DKI". Tempo.19 Maret 2012.Diakses 20 juni 2014.

Raho Bernard.2007. Teori Sosisologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka

Wow, Media Amerika Diam-Diam "Lirik" Jokowi. Diakses dari situs berita Solopos pada 20 Maret 2014














[1]"Naik Kopaja, Jokowi - Ahok Daftar Jadi Cagub DKI". Tempo.19 Maret 2012.Diakses 20 juni 2014.
[2]Harahap, Riza (10 Januari 2014)."PDIP umumkan capres setelah Pemilu Legislatif".Antara. Diakses 15 Maret   2014
[4]Jokowi dan JK daftar ke KPU, diakses di situs BBC Indonesia pada tanggal 25 Mei 2014.
[5]Wow, Media Amerika Diam-Diam "Lirik" Jokowi. Diakses dari situs berita Solopos pada 20 Maret 2014
[6]http://nasional.kompas.com/read/2013/09/06/1017351/Strategi.Blusukan.Jadi.Andalan.PDI-P
[7] Bernard Raho.2007. teori sosisologi modern, hal;47