Minggu, 02 Juni 2013

MENGAMATI PERILAKU DAN INTERAKSI INDIVIDU PSIKOLOGI SOSIAL



MAKALAH
MENGAMATI PERILAKU DAN INTERAKSI INDIVIDU
PSIKOLOGI SOSIAL
logo utm.jpeg
Disusun Oleh :
1.     Khoirotun Nikmah             120521100018             



PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah mamberikan kenikmatan iman islam serta kesehatan lahir dan batin. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW. Kepada para keluarga ,sahabat dan semoga sampai kepada kita selaku umat yang selalu mengikuti ajarannya.
Alhamdulillah, itulah kata pertama yang kami ucapkan karena telah dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Sosial mengenai perilaku dan interaksi individu terhadap individu atau kelompok lain. Penulis  menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian selalu kami harapkan demi perbaikan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis, umum nya bagi pembaca.

Bangkalan, November 2012

Penulis






DAFTAR ISI

COVER                                                                                                                                  1
KATA PENGANTAR                                                                                                           2
DAFTAR ISI                                                                                                                          3
BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang                                                                                                            4
2.      Rumusan Masalah                                                                                                       4
3.      Tujuan                                                                                                                         4

BAB II PEMBAHASAN
a.       Mengapa mengamati  Subjek tersebut                                                                        6
b.      Apakah yang menyebabkan Subjek dapat menjadi tomboy                                       7
c.       Apakah penyebab Subjek lebih meyukai laki-laki yang usianya  lebih muda 8
d.      Bagimana pengaruh interaksi subjek dengan individu atau kelompok lain                8

BAB III PENUTUP
1.      Kesimpulan                                                                                                                 10
2.      Saran                                                                                                                           10

DAFTAR PUSTAKA                                                                                                                        11



BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia memiliki karakteristik sifat, sikap atau perilaku yang berbeda dengan manusia yang lainnya. Dalam kehidupan manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungannya. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain, oleh karena itu manausia membutuhkan suatu interaksi antara sesama individu ataupun kelompok sosial yang akan memberikan pengaruh terhadap orang lain atau lingkungan sosial. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.
Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis, anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai, memperhatikan bagaimana individu berperilaku atau berinteraksi dengan lainnya serta bagaiman pengaruh perilaku individu terhadap orang lain atau lingkungan sosial. Adanya perbedaan karakteristik seseorang dapat mempengaruhi cara individu dalam berinteraksi antara individu lain atau kelompok. Seperti salah satu karakteristik seorang mahasiswa yang bernama Fitri (bukan nama sebenarnya) dalam berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain. Serta bagaimana perilaku Fitri mempengaruhi orang lain.
2.      Rumusan masalah
e.       Mengapa mengamati  Subjek tersebut ?
f.       Apakah yang menyebabkan Subjek dapat menjadi tomboy ?
g.      Apakah penyebab Subjek lebih meyukai laki-laki yang usianya  lebih muda ?
h.      Bagimana pengaruh interaksi subjek dengan individu atau kelompok lain ?

3.      Tujuan
a.       Untuk mengetahui sebab memilih subjek tersebut.
b.      Untuk mengetahui sebab subjek tersebut menjadi tomboy.
c.       Untuk mengatahui penyebab subjek menyukai laki-laki yang usianya lebih muda.
d.      Untuk mengetahui pengaruh interaksi subjek dengan individu atau kelompok lain.





























BAB II
PEMBAHASAN


a.          Mengapa Mengamati  Subjek Tersebut
Meneliti atau mengamati perilaku seseorang memang hal yang menarik karena kita dapat memahami karakteristik seseorang sehingga kita dapat beradaptasi dan menyesuaikan perilaku atau timbal-balik dengan orang tersebut.  Banyak hal-hal yang menarik dari individu yang mendorong orang lain untuk mengamati perilaku individu tersebut. Misalkan salah satu teman perempuan yang bernama  Fitri Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura, Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Industri, semester satu dan tinggal di asrama putri Universitas Trunojoyo Madura. Dia memiliki bebarapa hal yang menarik dalam hidupnya, diantaranya karakter sikap dan sifatnya yang lain dengan perempuan biasanya. Dia memiliki kebiasaan seperti anak laki-laki atau orang-orang biasa menyebut tomboy. Perilaku-perilakunya yang menonjol misalnya adalah cara dia berjalan seperti anak laki-laki dengan posisi tubuh yang tegap dan berjalan cepat. Cara dia berpakaian atau memilih pakaian yang dia kenakan dalam sehari-hari, dia memilih pakaian – pakaian hem atau berkera yang berukuran besar, dan sama sekali tidak feminime atau tidak menggambarkan sosok perempuan, bahkan dia jarang memakai jilbab. Kemudian cara bergaulnya lebih banyak berkumpul dengan anak laki-laki dari pada teman sesama jenis, dia lebih senang menghabiskan waktunya untuk bermain dan hangout (nongkrong) dengan anak laki-laki yang sebaya dengannya, tetapi bukan berarti dia tidak suka bergaul dengan teman perempuan. hal yang lainya dari dia adalah dia tidak suka memakai make up seperti perempuan pada umumnya dan berambut pendek seperti halnya anak laki-laki. Dan yang sangat menarik adalah mengenai hubungan percintaannya dengan lawan jenis. Laki-laki yang seperti apa yang dicari dan diminati oleh, seorang Firi yang  tomboy ( berkelakuan seperti laki-laki) tersebut.




b.      Apakah yang menyebabkan Subjek dapat menjadi tomboy
Dari pengakuan yang Fitri katakan saat kami bertanya, ada beberapa faktor yang mendorong fitri dalam berpenampilan dan berperilaku seperti anak laki-laki atau tomboy, diantaranya:
·                     Faktor keluarga
Dia mengatakan bahwa perilaku dan penampilan tomboynya itu dipengaruhi oleh sepupu perempuannya yang tergabung dalam club anak-anak punk yang ada di kota surabaya. Melihat sepupunya begitu enjoy dan memiliki banyak teman ia merasa tertarik untuk mengikuti jejak sepupunya. Begitu juga dengan orang tua fitri yang tak pernah melarang atau mencegahnya untuk tidak berperilaku dan berpenampilan seperti anak laki-laki. Sehingga dia merasa bebas dan leluasa untuk menjadi perempuan tomboy tanpa ada larangan dari orang tua atau keluarga.
·                     Faktor diri sendiri
Selain karena mengikuti jejak sepupunya itu, dia juga mengaku bahwa dalam dirinya memang ada ketertarikan untuk menjadi tomboy, alasannya Dia lebih bebas untuk berekspresi, tanpa harus merasa ribet untuk menjadi perempuan feminime yang lebih suka berdandan atau menggunakan make up, memakai rok yang akan menghambat dia berjalan cepat, dan berambut panjang yang akan sangat menggangu aktivitasnya yang sering membutuhkan tenaga ekstra seperti bermain basket saat dia masih SMP dan SMA, alasan lain dia bisa memperoleh banyak teman dalam penampilan dan perilaku yang seperi anak laki-laki tersebut karena dia dapat menyesuaikan bagaimna dia berinteraksi dengan anak perempuan dan bagaimana dia berinteraksi dengan anak laki-laki. Serta dia merasa nyaman dan sangat menikmati dengan keadaannya yang tomboy tersebut.
·                     Faktor lingkungan
Selain itu dia juga mengatakan bahwa dia lahir dan tumbuh berkembang di kota surabaya yang bebas dan banyak budaya-budaya barat yang mudah diaplikasikan di kota-kota besar seperti Surabaya. Serta adanya bermacam-macam karakteristik individu-individu yang bebas untuk berekspresi. Sehingga dia merasa tindakan tomboynya itu memiliki banyak pendorong untuk dia kembangkan dan dirasa tidak ketinggalan zaman dengan budaya luar, Atau yang biasa dinamakan  sebagai tindakan gaul.
·                     Faktor kelompok bermain
Kemudian alasan terakhir, Dia mengatakan bahwa sejak kecil Dia telah membiasakan bermain dengan anak laki-laki. Mulai dari baju yang Ia gunakan sampai permainan yang di lakukan anak laki-laki Dia pun juga menyukai dan Dia melakukan setiap hari, seperti bermain klereng dan layang-layang dengan anak laki-laki di desanya sejak dia masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

c.       Apakah penyebab Subjek lebih meyukai laki-laki yang usianya  lebih muda ?
Hal yang paling menarik dari Fitri si cewek tomboy dari beberapa pertanyaan yang dia jawab, yaitu laki-laki yang bagaiman yang lebih dia sukai ? ternyata Dia lebih menyukai anak laki-laki yang lebih muda sekitar 2-3 tahun dari usianya. Alasannya karena dia merasa nyaman dan enjoy berteman dekat dengan anak laki-laki yang lebih muda (bronnis). Dia mengakuhi bahwa sejak dia berpacaran dengan bronnis membuatnya lebih percaya diri, karena anak laki-laki yang lebih muda menurutnya lebih mudah diajak bermain dan tidak mengekang Fitri dan tidak banyak menuntut atas perilaku dan penampilannya. Lainnya halnya dengan laki-laki yang berusia lebih darinya atau lebih dewasa, dia mengaku jika dia berpacaran dengan laki-laki lebih dewasa dia merasa canggung, tidak nyaman bahkan sering menuntut agar Fitri merubah penampilan tomboynya menjadi anak perempuan yang feminime, atau setidaknya seperti anak perempuan biasanya. Jadi dia lebih menyukai laki-laki berusia mudah dari dirinya karena mereka mau menerima fitri apa adanya. Perasaan normal cinta yang semua orang merasakan tidak membedakan antara perempuan feminime atau tomboy.


d.            Bagimana pengaruh interaksi subjek dengan individu atau kelompok lain
Interaksi dan perilaku fitri tentunya menarik dan menjadi sorotan individu lain ataupun kelompok Mahasiswa di Universitas Trunojoyo Madura. Dan tentunya sangat menarik bagi kelompok kami untuk dijadikan objek penelitian psikologi, karena Dia memiliki perbedaan dari perempuan yang lainnya, mulai dari sifat  dan sikapnya.
§       Kesan positif oleh individu lain terhadap perilaku Fitri.
Banyak teman teman yang menilai bahwa perilaku dan penampilan fitri  membuat teman-teman kampus atau juga teman-teman di asrama tertarik dan lebih ingin mengenal lebih jauh bagaiman kehidupan Fitri yang sebenarnya, sejauh yang kita ketahui meski Dia berpenampilan seperti anak laki-laki tapi Dia juga mudah bergaul dan mudah bersosialisasi dengan anak perempua lainnnya. Dia juga mengakui bahwa meski dia tomboy tapi dia suka berteman dengan teman perempuan yang berpenampilan feminime, hanya saja dia tidak menyukai penampilan feminime itu diadopsikan ke dirinya. Banyak teman-teman yang telah akrab dengannya mengatakan bahwa Fitri ramah, suka menolong, dan mudah berteman dengan lainnya, meski dari penampilan dan perilaku dia terlihat cuek tapi ternyata dia memiliki rasa simpati terhadap sesama, seperti saat dia menolong salah satu teman dari kelompok kami untuk mengantarkan ke suatu tempat, dan dia membantu kami karena bersedia di teliti untuk mengerjakan tugas ini.
§      Kesan negatif oleh individu lain terhadap perilaku Fitri.
Namun di sisi lain ada juga teman-teman yang menilai perilaku dan penampilan Fitri kurang sopan dan tidak mencerminkan anak perempuan yang sesungguhnya. Mereka yang kurang dapat menerima penampilan Fitri mengatakan bahwa seharusnya anak perempuan itu mengaplikasikan perilaku dan penampilan seperti anak perempuan, bukan malah seperti anak laki-laki yang jauh berbeda dan lebih sopan dari anak perempuan. Bahkan untuk memakai kerudungpun dia merasa kaku dan tidak nyaman, padahal hal sekecil itu seharusnya bisa dilakukan oleh anak perempuan, apalagi dia telah menjadi mahasiswa dan bukan anak TK lagi. Serta banyak teman-teman yang iseng memikirkan bagaimana suatu saat ftiri akan menempuh hidup dengan seseorang laki-laki yang akan menjadi suaminya dalam kehidupan rumah tangganya esok.




BAB III
PENUTUP

1.  Kesimpulan
a.       Dari hasil penelitian dari tingkah laku fitri di atas dapat disimpulkan bahwa manusia itu memiliki karakteristik masing-masing yang antara individu dengan individu lain berbeda.
b.      Perbedaan karakteristik seseorang  dalam berperilaku tentu ada faktor yang mempengaruhi, seperti faktor keluarga, faktor dari diri sendiri, faktor lingkungan, dan faktor kelompok bermain.
c.       Banyak hal-hal yang menarik yang dimiliki fitri salah satunya dia lebih suka berteman akrab dengan laki-laki yang lebih muda dari usiannya.
d.      Perilaku atau interaksi individu mempengaruhi individu  atau kelompok lainnya. Baik pengaruh positif maupun negatif.
2.  Saran
Dalam perperilaku hendaknya individu menyesuaikan perilakunya dengan lawan interaksinya, menghargai dan menghormati  bermacam-macam perbedaan karakteristik seseorang yang memang ada dan terjadi di lingkungan masyarakat. Serta jangan berfikir negatif terhadap perilaku dan penampilan yang dimiliki seseorang.











DAFTAR PUSTAKA

Makalah ini disusun berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan  terhadap subjek yang diteliti, serta individu dan kelompok lain yang berada di sekitar subjek yang diteliti, dalam bentuk tanya jawab dan kemudian disusun dalam bentuk makalah.




1 komentar: